Rabu, 29 Maret 2017

TRAVEL: Sejarah & Ziarah Ke Makam KH. Ali Mas Ud Sidoarjo

Assalamu’alaikum wr.wb
makam KH. Ali Mas Ud di Pagerwojo Sidoarjo | c. @Ean_Lullaby

Kayaknya blog ini nggak punya tema menarik ya kok kaya gini dijadikan postingan blog? Hehe.. gapapa lah ya, daripada blog ini mati suri :( lagian aku belum pernah tau sebelumnya Makam Mbah Ud ini.

   Okay, jadi sepulang aku dari pengadilan negeri baca pengalamanku disini aku diajak bapakku buat ziarah ke Makam Mbah Ud. Awalnya aku nggak tau siapa itu Mbah Ud, aku kira temennya bapak aku aja, eh ternyata sebuah makam. Aku nyampe sana kira-kira jam 10.30-an, saat itu masih sepi cuma ada beberapa orang yang istirahat di masjid dan beberapa yang ziarah. Setelah itu bapak aku langsung sholat di masjidnya. Sebenernya masjidnya nggak terlalu besar sih, tapi dibilang musholla juga terlalu besar. Nama masjidnya "Masjid KH. Ali Mas Ud" tepat di depan masjidnya ada  pemakaman umum, dan sekaligus ada makam dari Mbah Ud, letaknya di depan sendiri.
  Masjid KH. Ali Mas Ud Tampak samping  | c. @ean_lullaby
 Makam KH. Ali Mas Ud Tampak Depan masjid *baju hitam my bokaps :3 | c. @ean_lullaby

Setelah selesai sholat aku dan bapakku langsung ziarah ke makamnya. Karena aku sebelumnya nggak pernah ada tau atau bahkan denger nama Makam Mbah Ud di Sidoarjo ini, apalagi sejarahnya malah nggak tau sama sekali. Kalau tau gini lebih baik dulu aku gunain objek ini aja buat penelitian skripsi aku daripada yang dari Madura. Kelihatannya Mbah Ud ini tokoh di desa setempat ya. Setelah setelah ziarah aku langsung pulang, karena ternyata aku udah ditungguin temenku di rumah, hehe maap ya teman. Sebagai penutup akan saya ulas sejarah dari Mbah Ud ini yang saya ambil dari internet.
Tasbeh-tasbeh yang disediakan untuk para peziarah | c. @ean_lullaby


Sejarah Singkat KH. Ali Mas Ud



  Foto KH. Ali Mas Ud ketika masih mondok di PP. Siwalan Panji Buduran Sidoarjo | Sumber: Internet


KH. Ali Mas Ud dapat dikatakan sebagai tokoh walinya daerah Sidoarjo, Beliau lahir pada 1908 di Sidoarjo, putra dari  KH. Said dan Nyai Mas Fatmah. Adapun silsilah lengkapnya, K.H. Ali Mas’ud bin K.H. Said bin K.H. Zarkasih (pendiri Pondok Sono, yang dikenal sebagai ulama ahli dalam ilmu sorofnya se-jawa pada zamannya) bin Mbah Muhyi bin Mbah Mursidi (makamnya berada di desa Tambak Sumur Waru) bin Abdurrahman Baqo’; Abdurrahman Baqo’ merupakan saudara kandung Mbah Syamsuddin, yang makamnya berada di Desa Daleman. Seperti diceritakan dalam al ikhtibar edisi XXII tahun III Februari 2008 : Rubrik Sejarah Sidoarjo. Dilihat dari garis nasabnya, beliau masih ada hubungan dengan Sayyid Badruddin bin Ali Akbar bin Sulaiman

Sejak kecil beliau memang dikenal banyak tingkah, atau nggak bisa diam tapi meskipun begitu beliau memiliki ilmu yang luar biasa dengan umur beliau yang masih sangat muda. Seperti contohnya, beliau dapat memahami dan menjelaskan kitab-kitab kuning pada usia 5 tahun, itu merupakan salah satu tanda kewaliyan beliau (karomah). Selain itu, pernah juga suatu ketika ketika beliau berumur 8 tahun, sang ayah dari Kyai Mas Ud ini memarahi beliau karena banyak tingkah bahkan sempat memukulnya dengan kayu kecil, hingga sang ayah memarahi dengan mengucapkan, “Kamu ini banyak tingkahnya, makanya gak bisa ngaji!. Setelah mendengar teguran dari sang ayah, Kyai Mas Ud malah menjawab dengan, “Ngajar ngajinya saya ganti ya!”. Gus Ud langsung mengambil kitab kuning ayahnya tersebut dan langsung membacanya. Meski kitab itu gundul (tidak berharakat), toh Gus Ud kecil itu lancar membacanya berikut gamblang dalam menjelaskan semua keterangan kitab itu. Sejak saat itu,sang ayah membiarkan saja tingkah laku sang anak, Kyai Mas Ud. Selain itu masih banya pula kekaromahan beliau.

Karena kekaromahan itulah beliau menjadi rujukan masyarakat umum, santri, ustadz, kiai, serta para pejabat untuk meminta nasehat kepadanya. Dan termasuk diantaranya adalah K.H. Ahmad Shidiq (rais Aam PBNU periode 1984-1991) dan Kiai Hamim Djazuli (Gus Miek).

Atas kiprahnya dalam berdakwah dan memberikan nasehat kepada semua orang tanpa terkecuali yang datang ke rumanya,  maka beliau diakui sebagai kiai oleh berbagai lapisan masyarakat yang tersebar hampir di seluruh kawasan kepulauan Nusantara, walaupun beliau tidak membangun dan memiliki Pondok Pesantren sebagaimana layaknya seorang yang disebut atau dipanggil Kiai. KH. Ali Mas Ud ini merupakan Alumni Pondok Pesantren Siwalan Panji Buduran Sidoarjo.
Selain dikenal sebagai ahli dalam memberikan isyarat petunjuk untuk umatnya, beliau juga dikenal sebagai pribadi yang murah tangan atau suka memberi shodaqah dan hadiah kepada sesamanya yang membutuhkan dan pantas untuk diberi hadiah.
 Tulisan yang ada di sebelah sisi makam, aku nggak tau pasti tapi ketika dzikir bapak aku membacanya, mungkin silsilah dari KH. Ali Mas Ud (?) | c. @ean_lullaby


Beliau wafat pada tahun 1979 M, atau diusianya yang ke 72 tahun. Dan makam beliau yang terletak di samping makam ibunya (Nyai Mas fatma) di daerah pagerwojo, Buduran, Sidoarjo,  hingga saat ini masih menjadi tujuan para pejiarah yang datang dari berbagai daerah, terutama pada malam jum’at legi. Makamnya banyak yang menziarahinya dan ketika wafat belum dikaruniai keturunan . Serta tanggal kewafatannya selalu diperingati dalam acara khaul kewafatan beliau yang diadakan setiap tanggal 27 rajab di tiap tahunnya. Nah bulan depan itu (April 2017), akan ada acara haulnya Kyai Mas Us, pas aku lagi ziarah ada spanduk besar yang dipajang di depan makamnya, tapi lupa nggak aku foto :(

Nah... itu tadi sekilas tentang siapa itu KH. Ali Mas Ud, bisa menjadi gambaran kepada kita semua khususnya saya tentang tokoh wali Nusantara terutama di Sidoarjo. Hmm, awalnya aku nggak tau sekarang jadi tahu :( maapkeun wargamu yang mboten ngertos engkang njenengan kyai :(



Semoga bermanfaat ya dan menambah ilmu kita ^^
@ean_lullaby
 
Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar