Sabtu, 02 Agustus 2014

Hanya Manusia, bukan Malaikat ataupun Iblis

Hanya Manusia, bukan Malaikat ataupun Iblis
Oleh : Ean Lullaby

(Tulisan bertajuk *eh saya sebut tulisan ja, bukan puisi* ini saya buat ketika mengomeni status fb teman saya, maka dari itu saya akan cantumkan status dari teman saya yang akan nyambung kepada jawaban karangan saya ni ^^ bukan apa-apa hanya ini melegalkan by me. haha)

Tuhan, mengapa dulu Engkau mmbiarkan iblis hidup selamanya??
Tuhan, mgkinkah jika tak ada iblis tak ada manusia yg berbuat jahat??
Tuhan, mgapa engkau masih mmbiarkan orang2 jahat berkeliaran di alam semesta milik Mu??
Tuhan aku yakin seyakin2nya, aku percaya sngat percaya bahwa kuasa Mu sgguh tak sebanding dgn makhluk Mu. Tapi entah prtanyaan2 itu mncul kmbali ketika aku merasakan ketidakadilan, kesakitan dr makhluk Mu.
Tuhan bersihkanlah hatiku, hatinya, dan hati semua org2 jahat.

Hanim N. Khisbiyah

Iblis yang sesungguhnya adalah manusia.. 
Ketika dalam hatinya tiada lagi rasa peka atau bahkan rasa cinta.. 
Iblis memanglah buruk, karena tiada kebaikan dalam hatinya.. 
Malaikat memanglah baik, karena tiada keburukan dalam dirinya.. 
Tapi manusia diberi cinta tuk dirinya.. 
Bahkan ketika akal tak mau menerima, manusia boleh menggunakan rasa, hati, dan cinta.nya.. 
Maka jangan heran, manusia berjiwa iblis.. 
Manusia berhati malaikat..

 Lihatlah anak adam, betapa indahnya manusia.. 
Lalu kenapa kita ingin menjadi malaikat yang tanpa akal dan iblis yang tanpa hati.. 
Itulah manusia, yang lupa akan dirinya yang tlah smpurna.. 
Ean Lullaby 
#EL 

Jumat, 01 Agustus 2014

#MyPalestine


"Sang Dewi"

"Sang Dewi"
Oleh : Ean Lullaby
28 Juli 2014

Tiada yang dapat kuberikan, selain kepercayaan. Seperti halnya bulan yang pergi meninggalkan sang malam, yang berjanji 'tuk kembali lagi. tiada lagi yang bisa kulakukan selain seperti apa yang dilakukan oleh malam terhadap bulan.
Dikarenakan Rasa menyatukan hati dan Kepercayaan memperkuat rasa, Shinta yang mengijinkan Arjuna untuk membawa busur panahnya. bukan untuk membiarkannya pergi berperang, tapi untuk percaya bahwa Arjuna dapat kembali dengan busur panahnya lengkap dengan mata panahnya.Yang dibutuhkan Shinta hanyalah percaya, bahkan ketika ia tidak tahu dengan keadaan Arjuna di medan perang.
Atau percaya seperti halnya bagaikan nyanyian hati Sang Dewi yang selau merindui pujaannya untuk kembali, meski seribu tahun lamanya harus ia lalui?
Lalu seperti apakah percayaku? AKankah seperti malam yang merana ditinggal oleh bulan? Seperti Shinta atau bahkan seperti Sang Dewi? Tidak! Percaya ku bukan seperti mereka. Percayaku hanyahal yang sederhana, bahwa hal yang ku percaya mempu menjaga kepercayaan ini, lalu kembali dan menyerahkan kepercayaan itu kepadaku dan merubahnya menjadi mata kebanggaan dan senyum kebahagiaan.

#EanLullaby #PagiAgustus #PagiIndonesia