#SAVE RISMA
Oleh : Ean Lullaby
Adalah Tris Rismaharini yang saat ini lagi hangat menjadi sorotan
media politik nasional dan trending tropic di berbagai media sosial
karena issue pengunduran dirinya sebagai Walikota Surabaya dalam curhatnya
bersama Najwa Shihab dalam salah satu televisi Indonesia (baca; MetroTv). Ir.
Tri Rismaharini, M.T. lahir di Surabaya pada tanggal 20 Oktober 1961 yang menjabat
sebagai walikota Surabaya sejak 28 September 2010. Tri Rismaharini adalah
lulusan Institus Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) jurusan Arsitektur dan
pascasarjana Manajemen Pembangunan Kota. Dalam sejarah Surabaya, ia adalah
walikota wanita pertama Surabaya yang juga tercatat sebagai wanita yang dipilih
langsung menjadi walikota melalui pemilihan kepala daerah di sepanjang sejarah
demokrasi di Indonesia pasca Reformasi 1998. Ia menggantikan Bambang Dwi
Hartono yang kemudian menjabat sebagi wakilnya hingga akhirnya Bambang
mengundurkan diri pada tanggal 14 Juni 2013.
Sebelum menjabat sebagai Walikota Surabaya, Risma sapaan akrabnya
pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Perencanaan Kota Surabaya
hingga tahun 2010. Issue mengenai pengunduran dirinya disayangkan oleh banyak
kalangan, terlebih warga Surabaya. Risma dianggap telah berjasa mengubah citra
kota Surabaya yang terkenal kota yang kumuh, panas menjadi kota lebih asri,
hijau, segar dan nyaman. Bahkan di bawah kuasanya, kota Surabaya banyak
mendapat penghargaan dari dalam maupun luar negeri. Adapun taman kota yang
dibangun dan diperbaiki oleh Risma, yakni Taman Bungkul di jl. Darmo yang
dikonsep dengan all-in-one entertainment park, taman di Bundaran
Dolog, taman Undaan, serta taman Bawean dan beberapa tempat yang dulunya tak
terurus sekarang tiap malam dipenuhi dengan warga Surabaya. Berkat jasanya
pula, ia berhasil membangun jalur pedestrian dengan konsep modern di sepanjang
jalan Basuki Rahmat yang kemudian berlanjut hingga ke jalan Tanjungan, Blauran,
dan Panglima Sudirman.
Dalam curhatnya bersama Najwa Shihab 12 Februari 2014 lalu, Risma
tak menampik ada niatan ingin mundur dari jabatannya. Namun Risma tak
menjelaskan dengan gamblang alasan mengapa ia ingin mengundurkan diri dari
jabatannya. Ia hanya mengaku bahwa ia mendapat tekanan dari beberapa pihak yang
menginginkan ia mundur. Sejak saat itulah pujian dan dukungan mengalir deras
kepada perempuan ini, yang tak hanya dari warga Surabaya namun dari seluruh
rakyat Indonesia. Pujian dan dukungan ditujukan untuk Risma karena kinerja
Risma yang jujur dan penuh dalam melayani rakyat Surabaya. Dalam beberapa
momen, Risma seringkali terjun langsung mengatasi masalah Surabaya, bahkan untuk
hal-hal yang sepele. Risma pernah mengatur kemacetan Surabaya dengan turun
langsung mengatur warga saat hujan seperti tukang parkir pada umumnya, Risma
juga pernah membersihkan saluran air sendiri jika tersumbat dan rela
meninggalkan tamu-tamunya, dan memilih keliling Surabaya untuk melihat kondisi
kota saat hujan. Karena blusuk’an-nya inilah ia disebut-sebut sebagai
orang yang mampu menandingi kharisma Jokowi. Namun ia merasa acuh dengan hal
ini.
Adapun beberapa issue alasan yang membuat Risma mengundurkan diri,
adalah karena ketua DPRD Whisnu Wardana yang menurunkan Risma dengan hak
angketnya, karena Risma dianggap menaikkan pajak reklame sebanyak 25% tanpa
melibatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Namun Risma berpendapat bahwa,
pajak dikawasan khusus perlu dinaikkan agar pengusaha tidak seenaknya memasang
iklan di jalan umum, dan agar kota tak menjadi belantara iklan. Keputusan ini
didukung oleh 6 dari 7 fraksi politik termasuk PDI-P yang mengusungnya menjadi
walikota. Hanya PKS-lah yang menolak keputusan ini karena dianggap belum ada
bukti. Belakangan kemudian, kabar yang beredar adalah banyaknya kalangan DPRD
Surabaya yang ‘cemburu’ mengenai sepak terjang politik Risma yang tidak kenal kompromi
dan ingin terus membangun kota Surabaya. Selain itu, ada juga issue yang
mengatakan bahwa Risma menolak pembangunan tol tengah kota Surabaya yang
dinilainya tidak akan bermanfaat untuk mengurangi kemacetan dan lebih memilih
meneruskan proyek frontage road dan MERR-IIC (Midle East Ring Road) yang akan
menghubungkan area industri Rungkut hingga Jembatan Suramadu yang bermanfaat
untuk pemerataan pembangunan kota. Selain itu, juga masalah Risma yang melapor
kepada KPK agar masalah Kebun Binatang Surabaya (KBS) diusut, inilah yang
menjadikan beberapa orang geram kepada Risma yang ingin mengubah KBS menjadi
proyek lain.
Dalam masa jabatannya dengan kebijakan yang frontal itulah Risma
banyak mendapat tekanan bahkan ancaman dari banyak pihak. Bahkan Risma mengaku
sudah terbiasa dengan ancaman-ancaman tersebut. Hingga Risma pernah diancam
dibunuh oleh seorang yang tak menyukainya, karena hal inilah Risma mengatakan
kepada keluarganya jika nantinya ia meninggal maka penyebabnya tidak perlu
diusut. Saat ini ramai dukungan terhadap Risma dengan judul #SaveRisma agar
tetap bertahan di jabatannya. Dukungan juga berasal dari Joko Widodo yang
menginginkan Risma bertahan, selain itu juga ada dukungan dari Basuki Tjahaya
Purnama atau Ahok dan Rano Karno.
Kini, keputusan penuh ada pada tangan wanita berumur 52 tahun
tersebut, akankah ia melanjutkan sisa kepemimpinannya 2 tahun lagi atau memilih
undur diri. Namun melihat kinerja beliau yang begitu tulus dan jujur untuk
membangun Surabaya hingga diakui dunia, saya yakin banyak orang yang tak
menginginkan pengunduran diri tersebut. Indonesia butuh pemimpin macam Risma,
Jokowi, Ahok yang tegas dan mengutamakan rakyat. Sebagai warga Surabaya juga,
miris rasanya melihat air mata Bu Risma yang berlinang akibat tekanan tersebut.
Orang yang jujur dan baik macam Bu Risma tidak berlaku dan bahkan perlu
dilengserkan dari kursi pemimpin di Indonesia, dan terpaksa orang-orang seperti
Bu Risma harus rela dimakan oleh poli’tikus’ – poli’tikus’ Indonesia.
#SaveRisma #SaveSurabaya
Penghargaan yang diperoleh Surabaya dibawah kepemimpinan Bu Risma:
a.
Meraih
tiga kali piala adipura pada tahun 2011, 2012, dan 2013 dalam kategori kota
metropolitan
b.
Kota
terbaik se-Asia Pasifik pada tahun 2012 versi Citynet atas keberhasilan
pemerintah kota dan partisipasi rakyat dalam mengelola lingkungan
c.
Tahun
2013, Surabaya memperoleh penghargaan Future Goverment Awards 2013 di dua
bidang sekaligus, data center dan inklusi digital menyisihkan 800 kota lain di
seluruh Asia-Pasifik
d.
Taman
Bungkul meraih “The 2013 Asian Townscape Award (ATA)” untuk kategori taman
terbaik Se-Asia dari PBB.
e.
Penghargaan
Kota Sehat tingkat nasional
f.
Penghargaan
E-Procurement
g.
Perpustakaan
Terbaik Nasional, serta Kearsipan Terbaik Nasional
h.
Risma
juga mendapat penghargaan sebagai walikota terbaik tingkat dunia pada tahun
2012, dengan Joko Widodo yang saat itu menjabat sebagai Walikota Surakarta, dan
masih banyak lagi puluhan penghargaan yang diperoleh Surabaya dibawah
kepemimpinan Bu Tri Rismaharini. – #SaveRisma #Save Surabaya
EanLullaby |
2014